Trend Kamera Analog Kembali Booming
Kamera
pertama kali ditemukan pada sekitar abad ke-11 oleh ilmuwan Arab, Al-Haitam
atau Alhazen. Pada saat itu kamera disebut dengan nama kamera obscura yang berarti kamar gelap.
Kamera analog merupakan kamera yang memotret dengan menggunakan film. Kamera
jenis ini tidak memiliki fungsi digital sehingga membutuhkan waktu lebih lama
dalam menghasilkan gambar. Mulai dari gambar yang disimpan terlebih dahulu
kemudian kita bawa ke laboratorium yang biasa disebut ‘cuci cetak’, setelah itu
baru hasilnya dapat kita lihat.
Kamera analog ditemukan pada tahun
1981 oleh perusahaan yang bernama Sony Mavica, Magnetic Video Camera.
Kepopuleran kamera analog ini semakin berkembang hingga tahun 1984 yang dimana
saat itu kamera jenis ini telah diproduksi oleh Canon yang digunakan untuk
mengabadikan momen penting dalam Olimpiade serta hasilnya dimuat dalam surat
kabar di Jepang.
Ada berbagai macam kamera analog, salah satunya adalah
kamera SLR (Single Lens Reflex). Kelebihan dari kamera analog jenis ini adalah
mudah untuk dibawa kemana saja, komponen kamera yang tahan lama, dan tidak
menggunakan beterai serta warna yang dihasilkan jelas.
Contoh lainnya adalah kamera TLR (Twin Lens Reflex). Sesuai
dengan namanya, kamera jenis ini mempunyai dua lensa yang sama. Lensa pertama
berfungsi sebagai lensa penglihatan sedangkan lensa kedua sebagai lensa
pengambilan. Kelebihan kamera jenis TLR ini dapat digunakan untuk memotret
gambar yang bergerak cepat dan sangat cocok untuk foto candid.
Selanjutnya, kamera analog jenis Rangefinder. Kamera jenis
ini menggunakan perangkat Rangefinder atau biasa disebut dengan kamera
pengintai. Secara fisik, kamera
Rangefinder memiliki dua buah kotak. Kotak pertama berfungsi sebagai jendela
bidik sedangkan yang lainnya untuk membantu fokus. Sistem pencarian fokus pada
kamera jenis ini tidak melalui cermin pentraprism
seperti pada kamera SLR, tetapi dengan menyatukan dua buah gambar.
Selain itu, terdapat kamera yang bisa digunakan untuk
keperluan sehari-hari yang bekerja secara otomatis, yaitu kamera Point And
Shoot. Dengan adanya kamera Point And Shoot maka kecepatan rana, aperture, fokus, dan tak jarang juga
kecepatan film atau ISO sudah tidak dibutuhkan lagi karena semuanya diproses
secara otomatis.
Lalu yang terakhir adalah
kamera instant yang bekerja dengan bantuan reaksi bahan kimia pada film di dalam kamera.
Kamera jenis ini pertama kali dipopulerkan oleh Polaroid Corporation pada tahun
1960-an dengan memproduksi kamera Polaroid.
Kamera analog ini menggunakan film
sebagai perekam gambar, film yang digunakan adalah film negatif yang berwarna.
Sebagian besar jenis kamera analog bisa menangkap gambar dengan berbagai warna
yang dipantulkan oleh sinar matahari. Film memiliki fungsi untuk memotret gambar
dengan bantuan energi cahaya. Gambar yang telah direkam oleh kamera selanjutnya
disinari dengan cahaya untuk kemudian masuk ke tahap pencetakan pada sebuah
kertas khusus. Untuk saat ini, kita tidak perlu lagi bingung untuk mencetaknya.
Kita dapat membawa hasil potret ke laboratorium. Lab kamera analog ini dapat
mencetak hasil potret kita dengan cara memindai potret tersebut.
Saat ini kamera analog kembali digunakan oleh kalangan anak
muda. Hal ini disebabkan oleh rasa kepuasan tersendiri saat menggunakan kamera
ini. Kembali maraknya kamera analog dikalangan anak muda, menyebabkan harga
film melonjak tinggi. Hal ini disebabkan oleh sulitnya mencari bahan untuk
membuat film tersebut dan stok roll
film di Indonesia yang sudah tidak banyak sehingga kita harus mengimpor dari
luar. Tidak di setiap kota menyediakan jasa ‘cuci cetak’ sehingga banyak
penggemar kamera analog ini rela mengeluarkan banyak biaya untuk menggunakan
dan melihat hasil potretan mereka.
Saat mencuci roll
film, kita tidak bisa melakukannya secara sembarangan. Mencuci roll film ini menggunakan bahan kimia
tertentu yang berfungsi mengeluarkan warna asli dari hasil potret kita. Kamera
analog biasanya menggunakan roll film
35mm. Banyak perusahaan kamera yang mengeluarkan produk roll film kamera maupun roll
film untuk pembuatan film serta pembuatan video. Namun, yang biasa kita temukan
dan gunakan di zaman sekarang adalah roll
film dari Fujifilm dan Kodak. Kedua perusahaan ini sama-sama memproduksi roll
film 35mm, yang membedakan hanya pada tone
warnanya.
Kamera analog yang cocok digunakan
untuk para pemula adalah kamera analog jenis Point And Shoot. Mengapa? Karena
kamera ini sudah dirancang untuk digunakan secara otomatis. Oleh sebab itu,
kita hanya harus memperhatikan cahaya yang masuk saja.
Saat ini sudah banyak komunitas penggemar kamera analog di
jejaring sosial media. Jadi, untuk kita para pemula yang gemar dengan kamera
analog dapat dengan mudah mempelajarinya. Serta sudah banyak laboratorium
kamera yang menyediakan jasa ‘cuci foto’ dan scan foto. Hanya saja dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk
menggunakan kamera ini.
Penulis Majalah : Niken
Candraningtyas ANFAR’21 dan Ghina Alifia Yusma Gizi’21
Editor Majalah : Al-Mahmud TRO’20 dan
Maysita Dewi TG’20
Komentar
Posting Komentar