Pengetahuan Alam
“Proses Terjadinya Aurora”
Oleh Aenul Ulum
Fenomena
aurora merupakan salah satu peristiwa alam yang indah seperti pelangi yang hanya terjadi pada bagian belahan bumi
tertentu, yang bisa terlihat pada langit malam di atas langit selama musim
dingin. Menurut mitologi Yunani kuno, aurora adalah dewi fajar aurora adalah
ibu dari memnon, raja aethiopia, pasukan afrika yang datang ke bantuan trojans
di troyshe juga dikenal sebagai eos. Menurut istilah, Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya menyala-nyala pada lapisan ionosfer (bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari) dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel
bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Di bumi, aurora
terjadi di daerah di sekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah
Utara dikenal dengan nama Aurora
Borealis, yang dinamai Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama
Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena
di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara
seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu
terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di
sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora
Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora
muncul di puncak gunung di iklim tropis. Namun uniknya, ada lima tempat yang
dimana manusia bisa melihatnya sepanjang tahun, bukan hanya dibulan-bulan
tertentu seperti tempat lain, yaitu Tromso (Norwegia), Yellowknife (Kanada),
Fairbanks dan Alaska (Amerika Serikat), Kangerlussuaq (Greenland), serta
Wilayah selatan.
Aurora tercipta karena adanya miliaran partikel
energi yang terdiri dari proton dan elektron dilontarkan matahari dengan
kecepatan tinggi hingga 500 mil per detik dalam sebuah pancaran cahaya
matahari. Pancaran ini biasa disebut dengan angin matahari atau solar wind yang
terbentuk karena adanya ledakan besar dipermukaan matahari (Coronal Mass
Ejection ).
Setelah melalui perjalanan ke bumi yang bisa bertahan
hingga dua sampai tiga hari, partikel matahari dan medan magnet bumi yang
saling bertumbukan menyebabkan pelepasan partikel yang sudah terjebak didekat
bumi. kemudian, partikel yang terjebak tersebut memicu reaksi dibagian atas
atmosfer (ionosfer) dimana molekul oksigen dan nitrogen beraksi dan melepaskan
foton cahaya (partikel elementer dalam
fenomena elektromagnetik). Foton cahaya inilah yang kita lihat sebagai cahaya
terang yang menari-nari diatas langit yang disebut aurora.
Proses terjadinya aurora menimbulkan cahaya berwarna
yang merupakan hasil dari partikel dan atom berbeda yang mengalami benturan.
Beberapa warna yang dihasilkan karena fenomena aurora, yaitu:
·
Aurora
hijau, hal ini terjadi akibat benturan partikel elektron dengan molekul
nitrogen.
·
Aurora
merah, akibat terjadinya benturan antara partikel elektron dengan atom oksigen.
· Aurora hijau
dan kuning, terjadi karena partikel dengan muatan bertabrakan dengan oksigen.
·
Aurora biru,
karena terjadi tabrakan antara partikel dan nitrogen.
Aurora
merupakan peristiwa yang lazim ditemui di daerah kutub. Bahaya aurora tehadap
manusia sampai saat ini belum pernah dibuktikan. Akan tetapi fenomena ini dapat
mengganggu jaringan telekomunikasi. Pengaruh proton-proton yang bertumbukkan
dengan atom di atmosfer dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan
telegram. Hal ini disebabkan karena saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh
proton dari matahari, atmosfer tidak lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke
bumi. Sinyal tersebut justru diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya tidak ada
sinyal yang diterima televisi, radio atau telegram. Partikel yang bermuatan
dalam angin matahari, magnetometer dan ionosfer membawa aliran listrik berskala
besar. Jika aliran ini berubah di dekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan
peralatan listrik
Manzelina
Gz'17
Komentar
Posting Komentar