Puncak Acara Desa Binaan Poltekkes Kemenkes Jakarta II :
Satu Langkah Kecil Membangun Masyarakat Mandiri dan Berkualitas
Oleh : Petronella Meliana
Reporter : Petronella
Meliana
Foto : Petronella Meliana | Suasana
saat penampilan Musikalisasi Puisi.
lentuna.blogspot.co.id. Minggu, 7 Agustus 2016, Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Poltekkes Kemenkes Jakarta II menyelenggarakan kegiatan Desa
Binaan yang melibatkan volunteer dari
7 jurusan yang ada di Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Desa Binaan merupakan kegiatan
yang pertama kali diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta II, yang sebelumnya
sudah lebih dahulu diselenggarakan oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta I dan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
Meskipun
kegiatan perdananya, namun antusiasme Mahasiswa sangat tinggi untuk
berpartisipasi menjadi sukarelawan Desa Binaan 2016. Kegiatan ini
diselenggarakan di daerah Bintaro Sarmili, Tanggerang Selatan. “ Selain
melibatkan volunteer dari 7 jurusan,
kita juga bekerjasama dengan kak Oky.” Ucap Milla Sofira selaku panitia acara.
Oky Setiarso merupakan alumni Poltekkes Kemenkes Jakarta II, jurusan Gizi.
Beliau mendirikan ‘Kelas Belajar Oky’ di berbagai daerah. “Kak Oky yang ngebantu kita untuk memilih lingkungan
mana yang harus kita bina. Karena daerah Bintaro Sarmili ini lebih membutuhkan
pemahaman edukasi lebih, akhirnya kita menyelenggarakan Desa Binaan ini
disini.” Tambah Milla.
Kegiatan
ini berlangsung sejak bulan Juni 2016 lalu dan hari ini merupakan tepat
berlangsungnya penyelenggaraan Acara Puncak Desa Binaan 2016. Manfaat
diselenggarakannya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
lingkungan sekitar bahwa betapa pentingnya hidup sehat, mendapat pendidikan,
serta dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghormati sesama.
Di buka dengan sambutan dari ketua
pelaksana Desa Binaan 2016, Adite Alifah, lalu di awali dengan senam Zumba, dan
dilanjutkan berbagai macam games. Games ini
tidak hanya melibatkan anak-anak saja yang merupakan sasaran utama dari kegiatan
Desa Binaan ini, namun juga diikuti oleh orang dewasa. Tak hanya sampai di situ,
yang paling ditunggu adalah penampilan dari anak-anak Desa Binaan. Penampilan
ini turut melibatkan para volunteer
untuk memberikan pelajaran dan pengalaman baru bagi mereka. Musikalisasi puisi,
menari, hingga bernyanyi dengan diiringi alat musik mereka tampilkan dengan
rasa percaya diri dan bangga sebagai tanda bukti bahwa tiga bulan belakangan
ini tak sedikit pelajaran dan pengalaman yang mereka dapatkan. Terselenggara
pula tes kesehatan bagi warga sekitar pada awal dan akhir kegiatan Desa Binaan
ini seperti tensi darah, cek gula darah, asam urat, kolesterol dan lain
sebagainya, guna menjadi tolak ukur mahasiswa dalam kegiatan ini.
Desa Binaan
ini diharapkan dapat mengubah pola hidup masyarakat sekitar agar lebih
mengutamakan kebersihan, kesehatan dan menghimbau betapa pentingnya pendidikan
untuk mereka. Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, namun terus
ada Desa Binaan di tahun-tahun berikutnya. Perubahan dimulai dari dalam diri
seseorang. Kalau bukan kita, siapa lagi? Dan kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Komentar
Posting Komentar