Donor Darah: “Setetes Darah Bukti Cinta Untuk Sesama”

Donor Darah : Setetes Darah Bukti Cinta Untuk Sesama | Sumber: Fatih Nur Hanifah
Oleh: Amelia Rahayu

Lentuna.blogspot.co.id_ Mahasiswa Teknik Gigi Pecinta Alam (Mategipala) untuk pertama kalinya melaksanakan program kerja besar mereka, yakni Donor Darah, Jumat (11/12). Dengan mengusung tema “Setetes Darah Bukti Cinta untuk Sesama” panitia cukup berhasil dalam meyakini mahasiswa/i Poltekkes Kemenkes Jakarta II untuk berbagi kepada sesama. Terbukti dengan antusiasme mahasiswa/i yang datang ke Audit Prof. Dr Ghani Ilyas, dari 89 orang peserta yang terdaftar di meja registrasi, hanya sekitar 41 orang peserta yang berhasil mendonorkan darahnya.
“Sebenarnya masih banyak sekali mahasiswa yang ingin mendaftar, tetapi dari pihak PMI-nya sudah menutup, karena kuota sudah terpenuhi dan darah yang sudah diambil harus segera diantar, tidak boleh lebih dari 3 jam.”  ucap ketua pelaksana, Fatih Nur Hanifah (TG’12).
“Kita berusaha untuk menerima pendonor sebanyak-banyaknya, tetapi harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.” Konfirmasi Ibu Puji, petugas PMI terkait antusisme pendonor yang membludak.
Peserta donor tidak hanya datang dari kalangan mahasiswa/i poltekkes saja, tetapi ada juga staff yang hadir dalam acara tersebut. Tidak sekedar hadir, Mas Riki selaku staf Tata Usaha jurusan TRO juga ikut mendonor. “Saya sangat senang dapat ikut berpartisipasi.” ucapnya saat diwawancarai.

Mas Riki, salah satu pendonor yang berhasil dapat mendonorkan darahnya untuk berbagi ke sesama yang membutuhkan | Sumber:  Shabrina Rizkihani Maulida

          Selain memiliki tujuan mulia yaitu dapat menyelamatkan jiwa orang lain, ternyata donor darah memiliki banyak manfaat untuk diri kita sendiri salah satunya yaitu dapat mengetahui kondisi kesehatan darah dalam tubuh.
“Mendonor sangat penting menurut saya, dengan mendonor kita bisa tahu apakah darah dalam tubuh sehat atau tidak. Terkadang orang yang kelihatannya sehat, belum tentu darahnya juga sehat.” terang Ibu Puji. Dengan mendonor darah, kita dituntut untuk rela berbagi sekantung darah kita untuk orang lain yang benar-benar membutuhkan.
          Kegiatan sosial seperti ini memang sangat perlu untuk diadakan sering-sering. Sebagai mahasiswa kesehatan khususnya, kita harus dapat mencontohkan gaya hidup sehat setidaknya untuk keluarga atau masyarakat sekitar. “Bantuan kan gak dari materi aja, tapi darah kayak gini juga gak kalah penting. Coba aja kalo uang ada tapi stok darah kosong, bisa-bisa nyawa gak selamat.” ucap Ersa Nadya Putri, (TG’12) yang baru pertama kalinya menjadi pendonor. Ia mengaku senang setelah berhasil mendonorkan darahnya, karena menurutnya banyak orang-orang di luar sana yang berniat tulus untuk membantu sesama dapat tersalurkan dengan diadakannya kegiatan donor darah ini.

You don’t have to be a doctor to save someone’s life, donate your blood ! -Unknown-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SARAPAN PAGI ITU, PENTING!

Mengulik Organisasi di PKJ 2 dan Pentingnya Berorganisasi

Dies Natalis ke-15 Hadirkan Konsep Berbeda