Mengenai Cinta dan Ilmiah
Oleh : Sheli Rahmawati
Para ilmuwan melakukan banyak penelitian untuk menjelaskan cinta? Salah satunya adalah apa benar orang yang saling mencintai, wajahnya mirip? Hhmm pasti banyak kan di antara kalian yang dibilang mirip dengan si dia? Nah ternyata orang yang saling mencintai bisa mirip karena mereka banyak menghabiskan waktu bersama-sama. Biasanya foto wajah dan kerutan di wajah yang paling banyak mendapat pengaruhnya.
Lalu ada cinta berawal dari kesan pertama? Kok bisa sih? Kenapa kesan itu bisa sangat berpengaruh sehingga timbul cinta? Saat seseorang jatuh cinta pada pandangan pertama, kesan tersebut hanya terjadi dalam waktu 3 detik. Saat melihat gerak-geriknya, mendengar suaranya, mencium wanginya, dan informasi lainnya, semua itu harus diantarkan ke otak untuk langsung dianalisa. Kalau pandangan pertama bagus, kesan pertamanya pun juga bagus. Kalau pandangan pertama sudah jelek, tentu saja kesan pertama jadi tidak begitu bagus. Jadi, supaya mendapatkan kesan pertama yang baik, kita harus saling menjaga sikap ya readers.
Apalagi sih yang bisa kita ketahui tentang cinta? Ngomong-ngomong ada yang tahu enggak berapa lama cinta bertahan? Jawabannya bisa kita ketahui dari penelitian Professor Hellen Fisher dari Amerika lho. Dia sudah meneliti otak orang-orang yang jatuh cinta, dan hasilnya membagi cinta menjadi 3 tingkatan. Tahap pertama kalau melihat orang yang disukai, jantung akan berdetak kencang, wajah merona merah, dan ke mana pun dia pergi yang dilihat hanya wajah pujaan hati. Tahap kedua, ketika pergi ke rumah orang yang disukai, tubuh bergetar tak terkendali, dan rasa suka itu terasa akan meledak keluar dari dada. Tahap ketiga dan terakhir adalah ingin memeluk orang yang disukai. Tahapan ini semua terjadi karena pengaruh hormon cinta yang akan perlahan-lahan menghilang mulai dari 1,5 sampai 3 tahun.
Apa sih yang kalian tahu tentang cinta?
Banyak yang bilang jatuh cinta itu berjuta rasanya. Kalau sudah cinta, semua
jadi begitu terasa indah. Lalu ada apa ya di balik cinta itu? Daripada penasaran,
coba yuk dibaca apa saja pengetahuan tentang cinta yang banyak orang tidak
mengetahuinya.
Para ilmuwan melakukan banyak penelitian untuk menjelaskan cinta? Salah satunya adalah apa benar orang yang saling mencintai, wajahnya mirip? Hhmm pasti banyak kan di antara kalian yang dibilang mirip dengan si dia? Nah ternyata orang yang saling mencintai bisa mirip karena mereka banyak menghabiskan waktu bersama-sama. Biasanya foto wajah dan kerutan di wajah yang paling banyak mendapat pengaruhnya.
Lalu ada cinta berawal dari kesan pertama? Kok bisa sih? Kenapa kesan itu bisa sangat berpengaruh sehingga timbul cinta? Saat seseorang jatuh cinta pada pandangan pertama, kesan tersebut hanya terjadi dalam waktu 3 detik. Saat melihat gerak-geriknya, mendengar suaranya, mencium wanginya, dan informasi lainnya, semua itu harus diantarkan ke otak untuk langsung dianalisa. Kalau pandangan pertama bagus, kesan pertamanya pun juga bagus. Kalau pandangan pertama sudah jelek, tentu saja kesan pertama jadi tidak begitu bagus. Jadi, supaya mendapatkan kesan pertama yang baik, kita harus saling menjaga sikap ya readers.
Mungkin readers juga belum tahu nih berapa waktu yang diperlukan sampai
jatuh cinta kan? Ternyata sudah
pernah diteliti lho oleh seorang
psikologis dari Amerika bernama Robert. Dengan peserta sebanyak 10.500 orang,
dan setiap 25 pasang pria dan wanita masing-masing bertemu selama 3 menit, dan
diwajibkan mencatat perasaan mereka dari hasil pertemuan itu. Kebanyakan dari
mereka sudah bisa mengambil keputusan dalam waktu 3 detik. Banyak peneliti juga
yang berpendapat bahwa cinta dapat dirasakan dalam waktu 1 detik. Walaupun ada
beberapa pendapat yang berbeda, tetapi cukup mengejutkan bukan? Kita tidak
pernah menyadari jatuh cinta itu bisa dirasakan dalam waktu yang sangat
singkat.
Pernah ngga kalian merasakan ada perubahan saat
jatuh cinta? Tenang readers ternyata
itu wajar kok, jadi tidak perlu
khawatir. Sekarang kita analisa yuk jawabannya. Pertama wajah yang berubah
merona, kok bisa sih? Sirkulasi darah wajah yang semakin cepat akan
mengakibatkan darah banyak berkumpul di wajah dan akan terasa hangat sehingga
wajah menjadi merona. Kedua, deg-degan seperti jantung meloncat. Itu karena
pengaruh adrenalin dan hormon lainnya, jantung menjadi lebih cepat berdetak.
Ketiga, rasanya ingin tertawa terus. Eh
tunggu dulu, kok tertawa terus gitu,
nanti dikira gila dong. Ternyata ini
akibat pengaruh dophamine yang akan membuat perasaan jadi lebih senang sehingga
tertawa terus deh.
Apalagi sih yang bisa kita ketahui tentang cinta? Ngomong-ngomong ada yang tahu enggak berapa lama cinta bertahan? Jawabannya bisa kita ketahui dari penelitian Professor Hellen Fisher dari Amerika lho. Dia sudah meneliti otak orang-orang yang jatuh cinta, dan hasilnya membagi cinta menjadi 3 tingkatan. Tahap pertama kalau melihat orang yang disukai, jantung akan berdetak kencang, wajah merona merah, dan ke mana pun dia pergi yang dilihat hanya wajah pujaan hati. Tahap kedua, ketika pergi ke rumah orang yang disukai, tubuh bergetar tak terkendali, dan rasa suka itu terasa akan meledak keluar dari dada. Tahap ketiga dan terakhir adalah ingin memeluk orang yang disukai. Tahapan ini semua terjadi karena pengaruh hormon cinta yang akan perlahan-lahan menghilang mulai dari 1,5 sampai 3 tahun.
Wah
jawabannya menarik semua ya reader. Walaupun
tidak banyak yang bisa kita sadari, tetapi ada banyak informasi yang bisa kita
dapat deh. Bagaimanapun cinta itu
memang sangat indah ya untuk dirasakan. Tidak heran kalau ada banyak orang
bahagia karena rasa cinta.
Komentar
Posting Komentar