Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Rapat Koordinator Wilayah (Rakorwil) Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Indonesia (FKMPI) Wilayah Jawa ke-VI

Gambar
Rakorwil FKMPI Wilayah Jawa ke-VI         Pada hari Jumat tanggal 27 Mei 2022 hingga tanggal 31 Mei 2022, telah berlangsung acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI)  Wilayah Jawa ke-VI yang berlangsung secara online melalui Zoom Meetin g maupun offline yang diselenggarakan di Auditorium Dahlia BBPK Hang Jebat. Pada tahun ini, Poltekkes Jakarta 2 berkesempatan menjadi tuan rumah dari acara Rakorwil FKMPI Wilayah Jawa. Acara ini berlangsung selama 5 hari. Dimana pada hari pertama dan hari kelima adalah hari penjemputan dan pengantaran peserta.           Adapun tema acara yang diusung pada Rakorwil kali ini adalah “ Bersinergi Membangun Kolaborasi Serta Mewujudkan Inovasi Bersama Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) Wilayah Jawa untuk Membangun Nusantara ” . Seperti yang diungkapkan oleh ketua pelaksana acara, Sabrina Nur Irawan, alasan dipilihnya tema adalah tema tersebut selaras dengan tujuan Rakorwil, y

Menyontek Cikal Bakal Korupsi

Gambar
  Menyontek (cheating) adalah perilaku atau perbuatan curang yang dilakukan untuk menghindari kegagalan hasil ujian atau nilai akademis menggunakan cara tidak jujur seperti; melihat hasil jawaban orang lain, menulis catatan kecil di meja, telapak tangan, atau sobekan kertas yang tersembunyi, melihat buku pedoman, catatan atau media elektronik (Hand Phone). Menurut Anderman dan Murdock (2007), menyontek adalah memberikan, menggunakan ataupun menerima segala informasi, menggunakan materi yang dilarang digunakan dan memanfaatkan kelemahan seseorang, prosedur ataupun suatu proses untuk mendapatkan suatu keuntungan yang dilakukan pada tugas-tugas akademik. Menyontek, dewasa ini sudah seperti hal yang biasa dilakukan dikalangan pelajar. Ketidakpercayadirian dalam diri pelajar menjadi salah satu faktor pelajar tersebut melakukan cheating . Pelaksanaan ujian secara less paper justru meningkatkan kecenderungan pelajar untuk menyontek. Mengapa demikian? Kemudahan dalam mengakses mesin pe