MOVEMENT, Indonesia Penyebar Islam di Afrika Selatan

oleh: Mida DN

Kalian mungkin tidak akan mengira bahwa Indoesia adalah negara yang berpengaruh terutama dalam penyebaran agama Islam di luar negeri. Begitu pula yang terjadi di Afrika Selatan, walaupun dalam masa penjajahan dan diasingkan. Beberapa tokoh penyebar Islam di Afrika Selatan adalah orang Indonesia. Ukh Ammar De La Rey, seorang muslim asal Afrika Selatan secara langsung bercerita tentang sejarah perkembangan Islam di negaranya pada Launching Kajian Movement (29/02) yang diadakan oleh DK Masid Al-Fajar dan Forum Studi Islam (FOSTI) Poltekkes Kemenkes Jakarta 2.

Awal cerita bermula dari Sheikh Yusuf Al-Makassar. Beliau lahir di Goa, Sualwesi Selatan. Beliau diasingkan dan kemudian dijadikan budak dari Srilanka sampai Afrika Selatan. Kemudian, beliau menjadi orang pertama yang menegakan dan menyebarkan agama Islam serta penghafal Al-Qur’an.

Lalu, Abdus Salim atau dikenal oleh masyarakat Afrika Selatan sebagai Tuan Guru. Beliau adalah salah satu pengajar agama Islam di Afrika Selatan. Walaupun beliau pernah dipenjara di Ribbin Island, tempat yang sama dimana Nelson Mandela dipenjara. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan beliau tidak dihormati di Afrika Selatan.

Kemudian, Abdul Basi Sultania, beliau adalah Raja Tambora. Beliau juga merupakan salah satu bangsawan di Kerajaan Majapahit yang dijadikan budak. Beliau merupakan orang pertama di Afrika Selatan yang menulis Al-Qur’an yang kemudian dijadikan hadiah untuk Gubernur Belanda pada saat itu.

Karena semakin berkembangnya ajaran Islam, umat muslim di Afrika Selatan mendapatkan tanah pertama mereka yang kemudian dijadikan Masjid dan diberi nama Masjid Awal. Lalu, tanah kedua yang diberikan kepada muslim Afrika Selatan dibuat menjadi makam yang diberi nama Tana Baru.
Begitulah cerita Ukh. Ammar De La Ray, beliau juga berharap pemuda muslim dapat memanfaatkan tekologi modern untuk menyebarkan agama Islam. “because Allah love muslim coming together and silahturahmi” ucapnya pada Lentuna.

Kajian Movement ini merupakan gerakan memakmurkan masjid yang diharapkan setiap muslim di sekitar Masjid Al-Fajar dapat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaannya kerena sebagai umat Islam, pemuda-pemudi muslim tidak hanya mementingkan duna tetapi juga kembali ke masjid yang salah satu caranya adalah memakmurkan masjid itu sendiri.

Kajian Movement ini juga mendapatkan banyak manfaat terutama bagi para mahasiswa sekitar Masjid Al-Fajar seperti mempererat ukhuwah Islam, menambah ilmu keislaman, dan juga mengisi waktu luang. Untuk kalian yang ketinggalan informasi tentang Kajian movement ini, tenang. Kajian Movement ini  juga direncanakan akan rutin diadakan setiap empat kali seminggu.


Karena sebagai muslim kita harus bersatu, layaknya lidi yang jika bersatu maka akan semakin kuat. Kajian Movement ini juga diikuti oleh banyak pihak yang akan selalu mendukung dan memberikan inspirasi sehingga kajian ini akan memiliki tema yang berbeda.
Ukh. Ammar De La Rey bercerita tentang perkembangan Islam di Afrika Selatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SARAPAN PAGI ITU, PENTING!

Rapat Koordinator Wilayah (Rakorwil) Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Indonesia (FKMPI) Wilayah Jawa ke-VI

TRANSMIGRAN SULTAN DI KALIMANTAN